9 Penyakit Hati Menurut Ulama Tasawuf dan Cara Mengobatinya
Dalam ajaran tasawuf, hati adalah pusat spiritual manusia. Jika hati bersih, maka seluruh amal dan kehidupan seseorang akan baik. Namun, jika hati terkena penyakit, maka ia akan menjauh dari Allah dan mudah terjerumus dalam dosa. Para ulama tasawuf, seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dan Imam Al-Muhasibi, telah membahas berbagai penyakit hati dan cara menyembuhkannya dalam kitab-kitab mereka.
Allah berfirman:
"Pada hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakit itu; dan bagi mereka azab yang pedih disebabkan mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah: 10)
Berikut adalah sembilan penyakit hati yang dijelaskan oleh para ulama tasawuf beserta cara mengobatinya.
1. Riya’ (Suka Pamer Ibadah dan Amal Kebaikan)
Definisi:
Riya’ adalah melakukan ibadah atau amal saleh bukan karena Allah, tetapi untuk mendapat pujian dari manusia.
Dalil:
Rasulullah ï·º bersabda:
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya, "Apa itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Riya’." (HR. Ahmad)
Cara Mengobati Riya’:
✔️ Selalu mengingat bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui niat hati.
✔️ Perbanyak amal yang tidak diketahui orang lain.
✔️ Berdoa agar dijauhkan dari sifat riya’.
2. Sum’ah (Ingin Didengar dan Dipuji Orang Lain)
Definisi:
Sum’ah adalah keinginan agar orang lain mengetahui amal baiknya dan membicarakannya.
Dalil:
"Barang siapa melakukan amal karena ingin didengar orang lain (sum’ah), maka Allah akan memperdengarkan (aibnya) pada hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Cara Mengobati Sum’ah:
✔️ Latih diri untuk lebih banyak beramal dalam kesunyian.
✔️ Jangan terlalu berharap pujian manusia.
✔️ Ingat bahwa amal yang diterima hanyalah yang dilakukan karena Allah.
3. Ujub (Bangga Diri Berlebihan)
Definisi:
Ujub adalah merasa diri lebih hebat dan lebih baik daripada orang lain karena amal, ilmu, atau kekayaan.
Dalil:
Rasulullah ï·º bersabda:
"Tiga hal yang membinasakan: kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan seseorang yang ujub terhadap dirinya sendiri." (HR. Al-Baihaqi)
Cara Mengobati Ujub:
✔️ Sadar bahwa semua kelebihan adalah pemberian Allah.
✔️ Menghitung aib dan kekurangan diri sendiri.
✔️ Mengingat bahwa amal tanpa keikhlasan tidak ada nilainya di sisi Allah.
4. Hasad (Dengki dan Iri Hati)
Definisi:
Hasad adalah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapat nikmat dan berharap nikmat itu hilang darinya.
Dalil:
"Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari dan Muslim)
Cara Mengobati Hasad:
✔️ Perbanyak syukur kepada Allah.
✔️ Doakan kebaikan bagi orang yang kita iri kepadanya.
✔️ Sadar bahwa Allah memberi rezeki sesuai kehendak-Nya.
5. Takabbur (Sombong dan Merasa Paling Baik)
Definisi:
Takabbur adalah sikap merasa lebih tinggi dan merendahkan orang lain.
Dalil:
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)
Cara Mengobati Takabbur:
✔️ Selalu mengingat bahwa semua manusia sama di sisi Allah.
✔️ Belajar dari kisah Qarun dan Fir’aun yang hancur karena kesombongannya.
✔️ Membiasakan diri bersikap rendah hati dan menghargai orang lain.
6. Bakhil (Kikir dan Pelit)
Definisi:
Bakhil adalah enggan mengeluarkan harta untuk sedekah dan membantu orang lain, meskipun memiliki kelebihan.
Dalil:
"Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir itu) baik bagi mereka." (QS. Ali Imran: 180)
Cara Mengobati Bakhil:
✔️ Sadar bahwa harta adalah titipan Allah.
✔️ Latih diri untuk bersedekah sedikit demi sedikit.
✔️ Ingat bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, tetapi justru menambah berkah.
7. Ghadab (Marah Berlebihan dan Pendendam)
Definisi:
Ghadab adalah kemarahan yang berlebihan sehingga menghilangkan akal sehat dan menimbulkan kebencian.
Dalil:
Rasulullah ï·º bersabda:
"Jangan marah, maka bagimu surga." (HR. Thabrani)
Cara Mengobati Ghadab:
✔️ Segera berwudhu jika marah.
✔️ Mengingat dampak buruk dari kemarahan.
✔️ Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan.
8. Hubbud Dunya (Cinta Dunia Berlebihan)
Definisi:
Hubbud dunya adalah kecintaan terhadap dunia secara berlebihan hingga melupakan akhirat.
Dalil:
Rasulullah ï·º bersabda:
"Cinta dunia adalah pangkal segala keburukan." (HR. Baihaqi)
Cara Mengobati Hubbud Dunya:
✔️ Ingat bahwa dunia adalah tempat ujian, bukan tujuan akhir.
✔️ Perbanyak ibadah dan amal saleh.
✔️ Membaca kisah para sahabat yang zuhud dalam kehidupan.
9. Malas Beribadah (Futur)
Definisi:
Futur adalah rasa malas dan bosan dalam menjalankan ibadah, sehingga seseorang menjadi lalai.
Dalil:
Allah berfirman:
"Dan mereka tidak mengerjakan shalat melainkan dengan malas." (QS. At-Taubah: 54)
Cara Mengobati Futur:
✔️ Bergaul dengan orang saleh yang rajin ibadah.
✔️ Ingat bahwa hidup di dunia sangat singkat.
✔️ Mengatur waktu agar ibadah tidak terasa berat.
Kesimpulan
Penyakit hati adalah musuh utama dalam perjalanan spiritual seseorang. Oleh karena itu, para ulama tasawuf menekankan pentingnya mujahadah (berjuang melawan nafsu), muraqabah (mengawasi hati), dan tazkiyah (penyucian jiwa) agar hati tetap bersih.
Semoga kita semua terhindar dari penyakit hati dan selalu diberi hidayah oleh Allah. Aamiin.
Posting Komentar