Tema: Kesunahan Salat Tarawih 20 Rakaat dan Witir 3 Rakaat Menurut Ulama NU
Pendahuluan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita kembali dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kuliah subuh kali ini, kita akan membahas tentang kesunahan salat tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat sebagaimana yang dianut oleh mayoritas ulama Ahlussunnah wal Jamaah, termasuk ulama Nahdlatul Ulama (NU).
Dalil Kesunahan Salat Tarawih 20 Rakaat
Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan. Ulama NU berpegang pada pendapat jumhur ulama yang menetapkan bahwa salat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat, ditambah dengan witir 3 rakaat.
1. Dalil dari Hadis Nabi ﷺ
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra dan Imam al-Mundziri dalam at-Targhib wat-Tarhib, disebutkan bahwa:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ خَرَجَ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ، فَصَلَّى بِالنَّاسِ ثَمَانِيَةَ عَشَرَةَ رَكْعَةً، ثُمَّ أَوْتَرَ بِثَلَاثٍ.
(Dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi ﷺ keluar pada suatu malam di bulan Ramadhan, lalu beliau salat bersama manusia sebanyak delapan belas rakaat, kemudian berwitir tiga rakaat.)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah melaksanakan salat tarawih lebih dari 11 rakaat, yang mendukung pendapat tentang 20 rakaat.
2. Dalil dari Praktik Sayyidina Umar bin Khattab
Diriwayatkan dari Imam Malik dalam al-Muwatha' bahwa Sayyidina Umar bin Khattab ra. menghidupkan kembali kebiasaan berjamaah dalam salat tarawih dengan jumlah 20 rakaat.
عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ: أَمَرَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ وَتَمِيمًا الدَّارِيَّ أَنْ يَقُومَا لِلنَّاسِ بِإِحْدَى وَعِشْرِينَ رَكْعَةً
(Dari as-Sa'ib bin Yazid, ia berkata: Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Ka‘ab dan Tamim ad-Dari untuk mengimami manusia dengan 21 rakaat.)
Dalam riwayat lain disebutkan 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Praktik Sayyidina Umar ini dijadikan dalil oleh para ulama bahwa tarawih 20 rakaat merupakan Sunnah Taqririyah (sunnah yang disetujui oleh Nabi).
3. Dalil dari Ijma’ Ulama
Mayoritas ulama dari empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali) sepakat bahwa salat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat. Imam Syafi'i dalam al-Umm berkata:
وَرَأَيْتُ النَّاسَ بِالْمَدِينَةِ يَقُومُونَ بِثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ رَكْعَةً، وَهَذَا أَحَبُّ إِلَيَّ
(Aku melihat orang-orang di Madinah melakukan salat tarawih sebanyak 23 rakaat, dan ini yang lebih aku sukai.)
Imam an-Nawawi dalam al-Majmu' juga menegaskan bahwa tarawih 20 rakaat adalah pendapat yang disepakati oleh ulama Syafi'iyah.
Dalil Kesunahan Salat Witir 3 Rakaat
Salat witir merupakan bagian dari salat malam yang dianjurkan, terutama setelah tarawih. Rasulullah ﷺ bersabda:
"اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا"
(Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari dengan witir.) (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ juga menjelaskan jumlah rakaat witir:
"كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُوتِرُ بِثَلَاثٍ"
(Rasulullah ﷺ biasa berwitir dengan tiga rakaat.) (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ahmad)
Berdasarkan dalil ini, ulama NU menganjurkan salat witir 3 rakaat setelah tarawih sebagai bagian dari sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.
Kesimpulan
- Salat tarawih 20 rakaat adalah sunnah yang diamalkan oleh para sahabat dan ulama salaf.
- Dalil yang menguatkan 20 rakaat berasal dari hadis, ijma’ ulama, dan praktik Sayyidina Umar bin Khattab.
- Salat witir 3 rakaat adalah sunnah berdasarkan hadis-hadis sahih.
- Mengikuti pendapat mayoritas ulama adalah sikap yang sesuai dengan manhaj Ahlussunnah wal Jamaah.
Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk menghidupkan sunnah ini di bulan Ramadhan. Aamiin.
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar