Tema: Sejarah Malam Lailatul Qadar dalam Pandangan Ulama NU
Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah ﷻ, yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan sahabat beliau.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sejarah Lailatul Qadar, bagaimana malam ini ditetapkan sebagai malam yang penuh kemuliaan, serta dalil-dalil dari kitab klasik yang menjelaskan keutamaannya.
1. Pengertian Lailatul Qadar
Secara bahasa, Lailatul Qadar (ليلة القدر) terdiri dari dua kata:
- Lailah (ليلة) berarti malam.
- Al-Qadar (القدر) yang memiliki beberapa makna:
- Kemuliaan (asy-syaraf), karena pada malam itu Allah memberikan keutamaan besar bagi hamba-hamba-Nya.
- Takdir (at-taqdir), karena pada malam ini Allah menetapkan berbagai urusan makhluk-Nya selama satu tahun ke depan.
Imam al-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa dinamakan Lailatul Qadar karena pada malam itu Allah menentukan takdir bagi seluruh makhluk selama satu tahun, termasuk rezeki, kematian, dan kejadian-kejadian penting lainnya.
Dalilnya terdapat dalam Surah Ad-Dukhan (44:3-4):
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada suatu malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."
2. Sejarah Lailatul Qadar
a. Malam Diturunkannya Al-Qur'an
Lailatul Qadar adalah malam ketika wahyu pertama kali diturunkan kepada Rasulullah ﷺ. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Qadr (97:1):
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar."
Menurut tafsir Imam al-Baghawi dalam Ma‘ālim at-Tanzīl, ayat ini menjelaskan bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadar. Kemudian, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap kepada Rasulullah ﷺ selama 23 tahun melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Dalil lain adalah dalam Surah Al-Baqarah (2:185):
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an."
Menurut tafsir Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain, ayat ini menegaskan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada bulan Ramadhan, meskipun tanggal pastinya tidak disebutkan secara eksplisit.
b. Lailatul Qadar dalam Syariat Umat Terdahulu
Menurut Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya, Lailatul Qadar adalah keistimewaan bagi umat Nabi Muhammad ﷺ yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.
Dikisahkan dalam Tafsir al-Khazin, suatu ketika Rasulullah ﷺ merasa sedih karena umur umatnya lebih pendek dibanding umat-umat terdahulu yang bisa beribadah selama ratusan tahun. Maka Allah memberikan Lailatul Qadar sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada umat Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Sesungguhnya bulan ini telah datang kepada kalian, dan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan." (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menjelaskan bahwa ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah selama 1000 bulan (sekitar 83 tahun).
c. Rasulullah ﷺ dan Pencarian Lailatul Qadar
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, diceritakan bahwa Rasulullah ﷺ pertama kali mengetahui keberadaan Lailatul Qadar dalam mimpinya. Namun, beliau kemudian lupa tanggal pastinya karena ada dua orang sahabat yang bertengkar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَتَلَاحَى فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَرُفِعَتْ
"Aku keluar untuk memberitahukan kalian tentang Lailatul Qadar, tetapi ada dua orang yang bertengkar, maka (pengetahuan tentang tanggalnya) diangkat." (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadis ini, para ulama berpendapat bahwa Allah menyembunyikan malam Lailatul Qadar agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam mencarinya.
3. Cara Menghidupkan Lailatul Qadar
Ulama NU, seperti dalam kitab I'anah At-Talibin karya Sayyid Al-Bakri, menyebutkan beberapa amalan utama di malam Lailatul Qadar:
-
Shalat Malam (Qiyamul Lail)
Rasulullah ﷺ bersabda:مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
-
Memperbanyak Dzikir dan Doa
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah ﷺ mengajarkan doa khusus untuk malam Lailatul Qadar:اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku."
-
Membaca Al-Qur'an
Karena Al-Qur'an diturunkan pada malam ini, membaca dan merenungkan maknanya sangat dianjurkan. -
Bersedekah dan Amal Sosial
Amal yang dilakukan pada malam ini mendapat pahala berlipat ganda.
Kesimpulan
- Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah, lebih baik dari 1000 bulan.
- Malam ini adalah malam turunnya Al-Qur’an dan penentuan takdir tahunan.
- Rasulullah ﷺ dan para sahabat berusaha mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
- Amalan terbaik di malam ini adalah shalat, dzikir, doa, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
Semoga Allah mengizinkan kita meraih keutamaan Lailatul Qadar. Aamiin.
Wallahu a‘lam bish-shawab.
Posting Komentar