Materi Kuliah Subuh Ramadhan Hari Keduapuluhtiga

Sejarah Zakat dalam Islam Menurut Ulama

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الحمد لله الذي فرض الزكاة تطهيرا للأموال والأنفس، وجعلها من أركان الإسلام الخمس، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد:

Pada kesempatan kuliah subuh di hari ke-23 Ramadhan ini, kita akan membahas sejarah zakat dalam Islam menurut pandangan ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berlandaskan kitab-kitab klasik (turats).

1. Definisi Zakat

Zakat secara bahasa berasal dari kata زَكَى - يَزْكُو - زَكَاةً yang berarti suci, bertambah, dan berkembang. Dalam istilah syariat, zakat adalah kewajiban mengeluarkan sebagian harta tertentu kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai ketentuan syariat.

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menjelaskan:

"الزكاة لغة: النماء والزيادة، وشرعًا: إخراج جزء معين من المال بشروط مخصوصة لمستحقيه."

"Zakat secara bahasa berarti tumbuh dan bertambah, sedangkan secara syariat adalah mengeluarkan bagian tertentu dari harta dengan syarat-syarat khusus untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya."

2. Sejarah Pensyariatan Zakat

Zakat merupakan kewajiban dalam Islam yang telah ditetapkan sejak periode Makkah, namun secara rinci dan terperinci diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah di Madinah.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
"Dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah zakat." (QS. Al-Baqarah: 43)

Zakat sebelum periode Madinah lebih bersifat anjuran untuk bersedekah, tanpa ada aturan khusus mengenai kadar dan penerimanya. Namun, setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah ﷺ menerima wahyu yang lebih rinci mengenai zakat, termasuk ketentuan nisab, haul, dan golongan penerima zakat (ashnaf).

Diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan At-Tirmidzi, bahwa ketika Rasulullah ﷺ mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau bersabda:

"فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ"

"Jika mereka telah menerima Islam, maka beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dikembalikan kepada orang-orang fakir mereka."

3. Zakat dalam Kitab Klasik

Dalam kitab Fathul Qarib karya Syekh Ibn Qasim Al-Ghazi dijelaskan:

"والزكاة فرض في الأموال بشروط مخصوصة، وهي حق واجب في المال يخرج لمستحقيه بقدر معين."

"Zakat adalah kewajiban dalam harta dengan syarat-syarat tertentu, ia merupakan hak yang harus dikeluarkan kepada orang yang berhak dengan kadar tertentu."

Sedangkan dalam I’anah at-Thalibin karya Syekh Abu Bakar Syatha dijelaskan bahwa zakat memiliki hikmah besar:

"الزكاة تطهير للمال وتنمية له، وهي سبب لرفع البلاء وجلب البركة."

"Zakat adalah penyuci harta dan penyebab berkembangnya harta, serta menjadi sebab terhindarnya bala dan datangnya berkah."

4. Dalil-Dalil tentang Zakat

  1. Dalil dari Al-Qur’an
    Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 60 mengenai delapan golongan yang berhak menerima zakat:

إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِۖ

"Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, amil zakat, mu’allaf yang dilunakkan hatinya, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membantu) orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan." (QS. At-Taubah: 60)

  1. Dalil dari Hadis
    Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

"بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله، وأن محمدا رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، وصوم رمضان، وحج البيت لمن استطاع إليه سبيلا."

"Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji bagi yang mampu."

5. Kesimpulan dan Hikmah Zakat

Zakat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sarana membersihkan harta, menumbuhkan kepedulian sosial, dan menjaga keseimbangan ekonomi umat. Ulama NU menekankan bahwa zakat memiliki peran strategis dalam menyejahterakan masyarakat jika dijalankan dengan baik.

Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al-Mawardi:

"الزكاة سبب للنمو في الدنيا، والرفعة في الآخرة، فإنها تطهر النفس من البخل وتزيد البركة في المال."

"Zakat menjadi sebab tumbuhnya harta di dunia dan peningkatan derajat di akhirat, karena ia membersihkan jiwa dari sifat kikir dan menambah keberkahan dalam harta."

Penutup

Semoga dengan memahami sejarah zakat ini, kita semakin sadar akan kewajiban zakat dan mampu menunaikannya dengan ikhlas dan tepat sasaran.

اللهم اجعلنا من عبادك الذين يؤدون الزكاة بصدق وإخلاص، وبارك لنا في أموالنا وأعمارنا، آمين يا رب العالمين.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama