Tema: Hikmah Puasa Ramadhan Menurut Ulama
Mukadimah
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang hikmah puasa Ramadhan menurut para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yang bersumber dari kitab-kitab klasik (kitab kuning) serta dalil dari Al-Qur’an dan Hadits.
Dalil Kewajiban Puasa dan Hikmahnya
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
(QS. Al-Baqarah: 183)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa tujuan utama puasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Para ulama menjelaskan bahwa ada banyak hikmah dalam ibadah puasa yang membawa manfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Hikmah Puasa Menurut Ulama NU dalam Kitab Klasik
1. Meningkatkan Takwa (التقوى)
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menjelaskan bahwa puasa adalah cara untuk melatih diri menahan hawa nafsu, yang merupakan kunci utama mencapai ketakwaan. Beliau berkata:
الصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ وَالصَّبْرُ نِصْفُ الْإِيْمَانِ
"Puasa adalah separuh dari kesabaran, dan kesabaran adalah separuh dari iman."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dari sini kita memahami bahwa puasa melatih kesabaran, yang merupakan bagian penting dari ketakwaan.
2. Mengendalikan Hawa Nafsu dan Syahwat
Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menyebutkan bahwa puasa dapat menjadi tameng bagi hawa nafsu dan syahwat. Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
"Wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Namun, barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah tameng baginya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa menjadi metode efektif dalam menjaga diri dari godaan syahwat dan menahan keinginan yang berlebihan.
3. Menumbuhkan Rasa Empati dan Kasih Sayang
Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad menyebutkan bahwa puasa dapat menumbuhkan rasa empati kepada fakir miskin karena kita ikut merasakan lapar dan haus. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ
"Bukanlah seorang mukmin yang kenyang sementara tetangganya kelaparan."
(HR. Thabrani)
Dengan berpuasa, kita lebih memahami penderitaan orang-orang yang kurang beruntung sehingga tumbuh kepedulian sosial.
4. Membersihkan Jiwa dan Mengangkat Derajat di Sisi Allah
Dalam Kitab Fathul Mu’in, Syekh Zainuddin al-Malibari menjelaskan bahwa puasa adalah cara menyucikan jiwa dari dosa-dosa. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa adalah sarana penghapusan dosa, yang membuat kita lebih dekat kepada Allah.
5. Memberi Kesehatan Jasmani dan Rohani
Imam Ibnu Qayyim dalam Zadul Ma’ad menyebutkan bahwa puasa bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Rasulullah ﷺ bersabda:
صُومُوا تَصِحُّوا
"Berpuasalah, niscaya kalian sehat."
(HR. Thabrani)
Puasa membantu detoksifikasi tubuh dan meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi stres dan memperbaiki pola hidup.
6. Menjadikan Kita Lebih Disiplin dan Bertanggung Jawab
Imam As-Suyuthi dalam Al-Hawi lil Fatawi menyebutkan bahwa puasa mendidik manusia untuk disiplin dalam menjalankan perintah Allah. Kita belajar untuk menahan diri dari hal-hal yang mubah di luar waktu puasa, sehingga lebih sadar dalam menjalankan ibadah lainnya.
Kesimpulan
Dari berbagai hikmah puasa yang telah disebutkan, kita memahami bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga:
- Meningkatkan takwa dan keimanan.
- Mengendalikan hawa nafsu dan syahwat.
- Menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.
- Menyucikan jiwa dan menghapus dosa.
- Memberikan kesehatan fisik dan mental.
- Mendisiplinkan diri dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mampu mengambil hikmah dari ibadah puasa dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Wallahu A'lam bish-shawab.
Penutup
Marilah kita berdoa semoga puasa kita diterima oleh Allah dan diberikan kekuatan untuk terus meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan ini.
اللهم تقبل منا صيامنا وقيامنا، واجعلنا من عبادك الصالحين.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Posting Komentar