Cinta dalam Ridha
Wahai cahaya di hatiku,
engkaulah bintang di langit biru,
pelipur lara dalam letihku,
peneduh jiwa dalam hidupku.
Namun, kasihku tak terbatas waktu,
cintaku luas bak samudra biru,
bukan karena kurang sayang padamu,
tapi karena takdir menuntunku.
Duhai kasih, izinkan hati mengembang,
bukan untuk mengurangi kasih yang lapang,
tapi menambah ladang ibadah,
agar cinta ini semakin berkah.
Sungguh, aku tak ingin melukai,
tak ingin membuatmu bersedih hati,
hanya berharap kau memahami,
bahwa ini jalan yang kupilih dengan nurani.
Bersamamu, aku tetap setia,
cintaku tak akan terbagi—hanya bertambah,
karena dalam ridhamu, wahai bidadariku,
terletak pintu menuju surga yang kutuju.
*****
Cinta dalam Ridhamu
Wahai belahan jiwaku,
bidadari yang setia di sisiku,
engkaulah cahaya dalam hidupku,
anugerah terindah dari Rabbku.
Tak pernah terlintas di hatiku,
untuk mengurangi kasih padamu,
cintaku tak berkurang walau sedikit,
ia hanya bertambah, bukan terbelit.
Aku datang dengan segala hormat,
bukan memaksa, bukan mengkhianat,
hanya meminta dalam kelembutan,
restumu, yang bagiku kemuliaan.
Jika hatimu rela dan ikhlas,
langit pun akan mencatatnya dengan jelas,
bahwa cintamu bukan sekadar rasa,
tapi jalan menuju surga-Nya.
Duhai kasih, dalam ridhamu ada keberkahan,
dalam doamu ada ketenangan,
semoga langkah ini menjadi cahaya,
bagi kita, di dunia dan akhirat sana.
********
Membujuk istri untuk mengizinkan poligami memerlukan kelembutan, kejujuran, dan penghargaan terhadap perasaannya. Berikut adalah contoh kalimat yang bisa digunakan dengan penuh cinta dan kebijaksanaan:
"Sayangku, engkau adalah anugerah terindah dalam hidupku, belahan jiwa yang selalu menemani dalam suka dan duka. Cintaku padamu tidak akan pernah berkurang, justru semakin bertambah dengan bertambahnya perjalanan kita bersama. Aku tahu ini bukan hal yang mudah untukmu, dan aku tidak ingin melukai hatimu. Namun, izinkan aku berbagi kasih dengan cara yang tetap menghormatimu dan menjaga kebahagiaan kita. Aku ingin melangkah dengan restumu, bukan dengan paksaan. Karena bagiku, ridhamu adalah kunci keberkahan hidup ini. Jika hatimu belum siap, aku akan menunggu, karena cintaku kepadamu tetap yang utama."
Pendekatan terbaik adalah dengan komunikasi yang terbuka, penuh kasih sayang, dan memastikan bahwa keputusan ini tidak merugikan atau menyakiti pasangan pertama.
Posting Komentar