Alina dan Jhon Kemot: Cinta di Jalan Taubat

Di Pesantren Fauzan, nama Alina selalu menjadi perbincangan. Parasnya yang jelita dipadukan dengan hafalan Alfiyah yang sempurna membuatnya menjadi idaman para ustadz muda. Namun, Alina tak pernah tergoda oleh perhatian mereka. Baginya, ilmu adalah cahaya, dan cinta sejati haruslah dilandasi ketulusan.

Di sisi lain, di sudut kota yang kelam, ada seorang pria bernama Jhon Kemot. Ia adalah preman yang ditakuti, hidupnya bergelimang dosa dan kejahatan. Namun, dalam hatinya, ada keinginan untuk berubah. Suatu malam, setelah sebuah kejadian yang hampir merenggut nyawanya, Jhon memutuskan untuk mencari cahaya.

Takdir mempertemukan mereka di masjid pesantren, saat Jhon datang untuk meminta bimbingan. Alina yang lembut dan penuh kasih memperkenalkan Jhon kepada keindahan Islam. Hari demi hari, Jhon belajar mengaji, mendalami ilmu agama, dan berusaha meninggalkan masa lalunya.

Para ustadz terkejut ketika Alina menerima lamaran Jhon Kemot. “Kenapa bukan salah satu dari kami?” tanya mereka.

Alina tersenyum, “Karena cinta sejati bukan tentang siapa yang paling alim di masa lalu, tapi siapa yang paling bersungguh-sungguh menuju kebaikan.”

Pernikahan mereka menjadi bukti bahwa hidayah adalah hak semua orang, dan cinta bisa lahir di tempat yang tak terduga.



0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama