Dua Kebahagiaan bagi Orang yang Berpuasa
Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan puasa adalah mendapatkan dua kebahagiaan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad ﷺ.
Dalil tentang Dua Kebahagiaan bagi Orang yang Berpuasa
Dalil mengenai hal ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim:
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Artinya: "Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: ketika berbuka, ia merasa bahagia, dan ketika berjumpa dengan Rabb-nya, ia berbahagia karena puasanya." (HR. Bukhari No. 1904, Muslim No. 1151)
Penjelasan Hadis
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan:
-
Kebahagiaan ketika berbuka puasa
- Kebahagiaan ini bersifat duniawi, di mana seseorang merasa senang setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat makanan yang Allah berikan.
- Dalam kitab Fath al-Bari karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, dijelaskan bahwa kebahagiaan berbuka tidak hanya karena menghilangkan rasa lapar dan haus, tetapi juga karena telah menyelesaikan ibadah dengan taat kepada Allah.
-
Kebahagiaan ketika bertemu Allah
- Kebahagiaan ini bersifat ukhrawi, yaitu ketika seseorang merasakan balasan besar dari puasanya di akhirat.
- Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa maksud dari "berjumpa dengan Rabb-nya" adalah saat hari kiamat, di mana orang yang berpuasa akan melihat pahala besar yang telah disiapkan Allah sebagai balasan bagi mereka.
Pandangan Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, seperti Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin, menekankan bahwa kebahagiaan puasa bukan sekadar pada saat berbuka, tetapi lebih kepada kebahagiaan batin karena berhasil menundukkan hawa nafsu. Selain itu, dalam Tafsir al-Kabir karya Imam ar-Razi, disebutkan bahwa kebahagiaan saat bertemu Allah adalah karena puasa merupakan ibadah yang khusus bagi Allah, sebagaimana dalam hadis qudsi:
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
"Aku sendiri yang akan memberi balasannya." (HR. Bukhari No. 7492, Muslim No. 1151)
Kesimpulan
Dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa adalah:
- Kebahagiaan duniawi saat berbuka sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah.
- Kebahagiaan ukhrawi saat bertemu Allah karena puasa adalah ibadah yang sangat mulia.
Semoga kita termasuk orang-orang yang meraih kebahagiaan ini melalui ibadah puasa dengan ikhlas dan penuh keimanan. Wallahu a’lam.
Posting Komentar