Cinta yang Tak Usai
Bagian 1: Cinta di Balik Etalase
Rustam masih ingat pertama kali melihat Wita. Gadis sederhana itu bekerja di sebuah toko kelontong dekat kampusnya. Setiap kali Rustam mampir membeli sesuatu, ia selalu disambut dengan senyuman ramah. Bukan kecantikan yang membuat Rustam jatuh hati, tetapi kesederhanaan dan ketulusan di mata Wita.
Mereka mulai dekat. Awalnya hanya sekadar basa-basi di toko, lalu bertukar nomor WhatsApp, hingga akhirnya sering mengobrol hingga larut malam. Rustam merasa nyaman bersama Wita, seolah gadis itu adalah rumah baginya. Namun, takdir tak selalu berpihak pada cinta yang tumbuh dengan tulus.
Orang tua Rustam sudah menyiapkan calon istri untuknya, seorang gadis dari keluarga terpandang. Mereka tak pernah membayangkan Rustam menikahi seorang pelayan toko. Rustam mencoba memberontak, tetapi ancaman akan diputus dari keluarga membuatnya menyerah.
Di sisi lain, Wita pun tak berdaya. Orang tuanya sudah menjodohkannya dengan pemuda sekampung, seseorang yang dianggap lebih mapan dan menjanjikan masa depan cerah.
Akhirnya, mereka berpisah tanpa kata perpisahan. Rustam menikah dengan gadis pilihan keluarganya, begitu pun Wita dengan pemuda yang dijodohkan dengannya.
Bagian 2: Bayangan di Media Sosial
Pernikahan Rustam berjalan baik-baik saja. Istrinya adalah perempuan yang baik, sabar, dan penuh kasih sayang. Namun, ada satu hal yang tak bisa ia hindari—bayangan Wita.
Malam-malam Rustam sering diam-diam membuka media sosial Wita, melihat unggahan-unggahan sederhana yang selalu membuat hatinya bergetar. Ada foto Wita bersama suaminya, ada juga momen kebahagiaan mereka.
Rustam tahu bahwa ia telah beristri. Ia tahu bahwa seharusnya ia setia. Namun, hatinya tak bisa bohong. Setiap melihat Wita, ada perasaan yang belum selesai.
Ia sempat berpikir untuk meminta izin pada istrinya agar menikah lagi dengan Wita, tetapi ia tak sanggup melukai perasaan perempuan yang telah berusaha mencintainya sepenuh hati. Rustam tahu, tidak ada istri yang rela dimadu begitu saja.
Waktu berlalu, dan Rustam berusaha mengubur perasaannya. Ia mengurangi membuka media sosial Wita. Ia belajar mencintai istrinya dengan lebih tulus. Perlahan, bayangan Wita mulai memudar.
Bagian 3: Pertemuan yang Mengguncang
Suatu hari, Rustam diundang ke sebuah acara seminar kepemudaan. Ia hadir sebagai salah satu peserta. Saat itulah ia bertemu dengan seorang gadis bernama Aliza.
Aliza bukan gadis biasa. Wajahnya yang cantik dan kecerdasannya yang luar biasa membuat banyak orang terpikat. Rustam pun tak luput dari pesonanya.
Dalam acara itu, Rustam sempat berfoto bersama Aliza. Tak disangka, foto itu ia unggah di media sosial, dan tanpa diduga, unggahan itu menjadi viral. Banyak orang membicarakan Aliza, memuji kecantikannya dan kecerdasannya.
Sejak saat itu, Aliza sering muncul di media sosial Rustam. Ia menjadi sosok yang mengisi pikirannya, menggantikan bayangan Wita yang perlahan mulai menghilang.
Rustam kembali dihadapkan pada dilema. Ia tahu perasaannya pada Aliza mulai tumbuh, sama seperti dulu ketika ia mencintai Wita. Ia ingin dekat dengan Aliza, tetapi ia juga sadar bahwa ia sudah beristri.
Bagian 4: Harapan yang Mustahil
Seperti dulu dengan Wita, Rustam kembali berharap agar istrinya mengizinkannya menikah lagi. Namun, ia tahu itu bukan perkara mudah.
Istrinya bukan perempuan yang bodoh. Ia melihat perubahan Rustam. Ia tahu suaminya mulai tergila-gila pada sosok Aliza.
Suatu malam, istrinya bertanya dengan suara pelan, tetapi menusuk, “Abang masih mencintai aku, kan?”
Rustam terdiam. Ia ingin berkata jujur, tetapi ia takut menyakiti hati istrinya.
“Kenapa diam?” tanya istrinya lagi. “Apa karena Aliza?”
Rustam tak sanggup menjawab. Dalam hatinya, ia tahu, tidak ada istri yang rela dimadu.
Ia terjebak dalam dilema yang tak berujung.
Bagian 5: Akhir yang Membuka Luka
Rustam mulai menjauh dari Aliza, tetapi pikirannya tetap terikat pada gadis itu. Ia masih mengikuti perkembangan Aliza di media sosial, masih menyimpan harapan meskipun ia tahu itu tak mungkin.
Suatu hari, istrinya menemukan ponsel Rustam yang masih terbuka di halaman media sosial Aliza. Ia membaca semua unggahan dan komentar Rustam.
Tanpa berkata apa-apa, istrinya mengemas barang-barangnya dan pergi.
Rustam ingin mengejarnya, tetapi ia sadar—ini semua salahnya. Ia terlalu sibuk mengejar cinta yang tak pasti, hingga melupakan seseorang yang sudah tulus mencintainya.
Kini, Rustam benar-benar sendiri. Wita telah bahagia dengan suaminya. Aliza tak mungkin bisa ia miliki. Dan istrinya yang setia pun akhirnya pergi.
Ia kehilangan segalanya.
Namun, itulah harga yang harus ia bayar untuk cinta yang tak pernah usai.
Posting Komentar