Keutamaan Tadarus Al-Qur’an
Pendahuluan
الحمد لله الذي أنزل الفرقان، هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam bulan Ramadhan ini, salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah tadarus Al-Qur’an. Para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah, khususnya dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), sangat menekankan pentingnya membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an, terutama di bulan Ramadhan.
I. Pengertian Tadarus Al-Qur’an
Secara bahasa, tadarus berasal dari kata تدارس yang berarti saling mempelajari. Dalam konteks ibadah Ramadhan, tadarus Al-Qur’an berarti membaca, memahami, dan mendalami makna Al-Qur’an, baik secara individu maupun berjamaah.
Dalam kitab Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin Al-Malibari, disebutkan bahwa membaca Al-Qur’an termasuk ibadah yang paling utama, terutama jika dilakukan dengan tartil dan tadabbur (merenungi maknanya).
II. Dalil tentang Keutamaan Tadarus Al-Qur’an
-
Dalil dari Al-Qur’an
Allah SWT berfirman:شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍۢ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil)."
(QS. Al-Baqarah: 185)Dalam tafsir Tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan hubungan erat antara Al-Qur’an dan Ramadhan. Oleh karena itu, memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan ini adalah sunnah yang sangat dianjurkan.
-
Dalil dari Hadis
Rasulullah ﷺ bersabda:مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
"Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat."
(HR. Tirmidzi, no. 2910, dishahihkan oleh Al-Albani)Dalam kitab Tafsir Al-Kabir, Imam Fakhruddin Ar-Razi menjelaskan bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk membaca Al-Qur’an karena keberkahannya berlipat ganda.
-
Dalil dari Amal Rasulullah ﷺ dan Ulama Salaf
-
Jibril AS menemui Rasulullah ﷺ setiap malam di bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur’an.
وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
"Jibril menemui Nabi setiap malam di bulan Ramadhan untuk bertadarus Al-Qur’an bersamanya."
(HR. Bukhari, no. 6) -
Imam Asy-Syafi’i menghatamkan Al-Qur’an 60 kali dalam Ramadhan
Dalam Manaqib Asy-Syafi’i karya Imam Al-Baihaqi, disebutkan bahwa Imam Asy-Syafi’i membaca Al-Qur’an sebanyak dua kali dalam sehari selama Ramadhan. Ini menunjukkan bahwa memperbanyak tadarus adalah sunnah yang sangat dianjurkan.
-
III. Keutamaan dan Manfaat Tadarus Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
-
Mendapatkan pahala berlipat ganda
- Dalam bulan Ramadhan, pahala ibadah dilipatgandakan, termasuk membaca Al-Qur’an.
-
Menjadikan hati lebih tenang dan dekat dengan Allah
- Allah berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang."
(QS. Ar-Ra’d: 28)
- Allah berfirman:
-
Menjaga keberkahan waktu di bulan Ramadhan
- Dengan memperbanyak tadarus, waktu di bulan Ramadhan menjadi lebih berkah dan tidak terbuang sia-sia.
IV. Adab dalam Tadarus Al-Qur’an
Para ulama menjelaskan dalam Adab Hamalatul Qur’an karya Imam An-Nawawi bahwa ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam tadarus, yaitu:
- Membaca dengan tartil dan tajwid yang benar
- Berwudhu sebelum membaca
- Membaca dengan khusyuk dan tadabbur
- Tidak tergesa-gesa dalam membaca
- Menghormati Al-Qur’an dengan menjaga kebersihan tempat membaca
V. Kesimpulan dan Penutup
- Tadarus Al-Qur’an adalah ibadah utama di bulan Ramadhan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan para ulama salaf.
- Membaca Al-Qur’an akan membawa keberkahan dan ketenangan hati.
- Marilah kita memperbanyak tadarus di bulan Ramadhan ini, baik secara sendiri maupun berjamaah.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk terus mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an.
اللهم اجعل القرآن العظيم ربيع قلوبنا، ونور صدورنا، وجلاء أحزاننا، وذهاب همومنا وغمومنا. آمين يا رب العالمين.
والله أعلم بالصواب.
Referensi Kitab:
- Ihya’ Ulumuddin – Imam Al-Ghazali
- Tafsir Jalalain – Imam Jalaluddin Al-Mahalli & Imam Jalaluddin As-Suyuthi
- Tafsir Al-Kabir – Imam Fakhruddin Ar-Razi
- Adab Hamalatul Qur’an – Imam An-Nawawi
- Fathul Mu’in – Syekh Zainuddin Al-Malibari
- Manaqib Asy-Syafi’i – Imam Al-Baihaqi
Posting Komentar