Demokrasi

Pentas politik yg fantastik

Membius setiap orang yg picik

Pesonanya memaksa orang berbuat licik

Rayuanmu berbuih madu

Kekuatan yg rapuh menjadi saksi bisu

Keadilan hanyalah bunyi gendang bertalu

Teriakan kebenaran yg membahana

Hanyalah isapan jempol belaka

Janjinya cinta, buktinya derita

Negeri yg madani

Hanyalah ilusi

Jika penguasa tak punya nurani

Sihir demokrasi yg sakti

Membuka lebar pintu korupsi

Kursi panas hanyalah singgasana tak berarti

Rakyat dibuai menikmati imaji

Di temani nyanyian merdu para politisi

Tapi aku percaya padamu, wakilku

Ketika kau ingat kata-katamu

Bicarakanlah isi hatimu

Jangan kau hinakan dirimu

Dgn mendustai hati dan pikiranmu

Hanya demi gelimang kemulyaan semu

Wajar bila kau lupa

Kau manusia seperti aku yg sering salah bicara

Ku yakin kau bukan setan 

Yg selalu antipati dan menjauhi kebenaran

Munculkan potensi kemanusiaan

Suarakan kebenaran

Simpan kepentingan pribadi dan golongan

Perjuangkan keseimbangan hak dan kewajiban

Biar mulut-mulut kotor kami tak berkata sembarangan


MM____Senin, Oktober 20, 2014

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama