Demokrasi

Pentas politik yg fantastik
Membius setiap orang yg picik
Pesonanya memaksa orang berbuat licik
Rayuanmu berbuih madu
Kekuatan yg rapuh menjadi saksi bisu
Keadilan hanyalah bunyi gendang bertalu
Teriakan kebenaran yg membahana
Hanyalah isapan jempol belaka
Janjinya cinta, buktinya derita
Negeri yg madani
Hanyalah ilusi
Jika penguasa tak punya nurani
Sihir demokrasi yg sakti
Membuka lebar pintu korupsi
Kursi panas hanyalah singgasana tak berarti
Rakyat dibuai menikmati imaji
Di temani nyanyian merdu para politisi
Tapi aku percaya padamu, wakilku
Ketika kau ingat kata-katamu
Bicarakanlah isi hatimu
Jangan kau hinakan dirimu
Dgn mendustai hati dan pikiranmu
Hanya demi gelimang kemulyaan semu
Wajar bila kau lupa
Kau manusia seperti aku yg sering salah bicara
Ku yakin kau bukan setan
Yg selalu antipati dan menjauhi kebenaran
Munculkan potensi kemanusiaan
Suarakan kebenaran
Simpan kepentingan pribadi dan golongan
Perjuangkan keseimbangan hak dan kewajiban
Biar mulut-mulut kotor kami tak berkata sembarangan

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama